Senin, 29 Juni 2015

memonitoring Wifi menggunakan InSSIDer

1.      Pengertian Wifi 
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel diperusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel kampus, dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network. Untuk
masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat. Wi-Fi hanya dapat di akses dengan peralatan Wi-Fi certified Radio seperti komputer, laptop, PDA atau Cellphone. Untuk Laptop versi terbaru keluaran tahun 2007, sudah terdapat wifi on board. Bila belum tersedia pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang terdapat di laptop atau Wifi USB . Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA – nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah
peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi

2.      SSID
SSID (Service set identifier) merupakan identitas atau nama pengenal yang digunakan pada suatu Wireless LAN, baik itu AP (Accses Point) maupun Wireless Router. Jika klien / host sedang mengakses suatu WLAN misalnya, saat scaning network nama yang akan muncul adalah nama SSID yang disetting pada Accses Point atapu  Wireless Router. Biasanya SSID untuk tiap Wireless Access Point adalah berbeda. Banyak sekali jenis-jenis dan cara Security /keamanan jaringan Wireless bisa juga SSID-nya di hidden sehingga user dengan wireless card tidak bisa mendeteksi keberadaan jaringan wireless tersebut dan tentunya mengurangi risiko di hack oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. atau dengan Autentikasi berupa password yang memiliki banyak jenisnya.

3.      InSSIDer
InSSIDer adalah software yang digunakan untuk memindai dan mengcapture jaringan dengan parameter utama SSID dalam jangkauan antena Wi-Fi komputer, melacak kekuatan sinyal dari waktu ke waktu, dan menentukan pengaturan keamanan mereka (termasuk apakah dilindungi oleh password atau tidak).
Kelebihan dari inSSIDer ini yaitu melacak area hotspot lebih dari kemampuan wireless card PC atau laptop dan juga menampilkan secara real time grafik amplitudo dari access point sehingga dapat diketahui kualitas dan kekuatan sinyal Wi-Fi tersebut. Namun inSSIDer ini juga memiliki kekurangan yaitu bahwa inSSIDer ini tidak bisa menampilkan IP address mana saja yang sedang terhubung dengan access point.
Berikut ini pembagian kualitas jaringan Wireless berdasarkan kuat sinyal.
Kualitas
Kuat Sinyal (dBm)


Excellent
>-51
-53
-57
-59
-61


Good
-63
-65
-67
-69
-71
                        
-73



Fair
-75
-77
-79
-81
-83
-85



Poor
-87
-89
-91
-93
-95
-97


Very Poor
-99
-101
-103
-105
-107

Menurut data dari Tabel di atas, tujuan yang harus dicapai agar kualitas jaringan bisa optimal adalah dengan cara memposisikan akses point pada tempat yang tepat sehingga RSSI (Received Signal Strength Indication) yang di diterima sisi client dalam kondisi kuat (good dan excellent).

B.  Uraian Pelaksanaan
1.      Persiapan kerja
Sebelum memulai proses kerja kita perlu mempersiapkan segala sesuatu agar kelak tidak terjadi kesalahan yang diinginkan, pastikan pemilihan waktu pengerjaan yang tepat atau tidak terganggu dalam penyelesaian laporan, mempersiapkan alat dan bahan yang di butuhkan. Adapun langkah – langkah persiapan kerja adalah sebagai berikut :
a.    Berdoa terlebih dahulu sebelum mulai bekerja.
b.    Mempersiapkan alat – alat yang akan digunakan untuk bekerja.
c.    Mengutamakan keselamatan kerja.
d.   Melaksanakan kerja sesuai dengan prosedur pengerjaan.

2.      Peralatan pendukung
Adapun alat dan bahan yang perlu di persiapkan untuk melakukan proses kerja adalah sebagai berikut :
a.    Perangkat keras
- Laptop dengan NIC yang kompatibel
b.    Perangkat lunak
- Windows XP SP2, Vista, or Windows 7 (32- or 64-bit)
- Mikrosoft .Net framework 3.5 or higher
- Aplikasi InSSIDer
3.      Menginstal InSSIDer
Instalasi inSSIDer tidak jauh berbeda dengan aplikasi pada umumnya. Tahapan instalasinya dapat dilihat pada gambar-gambar berikut:  

Gambar 2.  Welcome to the inSSIDer 3 Setup Wizard





Gambar 3. End-User License Agreement

Gambar 4. Destination Folder
Gambar 5. User Installation Option
Gambar 6. User Experience Improvement Program
Gambar 7. Ready to install inSSIDer 3
Gambar 8. Installing inSSIDer 3
Gambar 9. Completed the inSSIDer 3 Setup Wizard

4.      Menjalankan InSSIDer
      Jalankan inSSIDer dengan menklik shortcut inSSIDer pada desktop atau melalui start menu











Gambar 10. Run Programs
Tunggu beberapa saat, halaman utama berupa LEARN akan muncul. Halaman ini berisi informasi WI-FI adapter yang dipasang pada perangkat (laptop), kotak feedback untuk memudahkan pengguna mengirim kritik ke developer, serta buku panduan elektronik. Sebagai informasi, bagian panduan hanya akan terlihat apabila komputer terhubung dengan internet karena panduan ini adalah panduan online. Perhatikan kedua gambar berikut:
Tidak terhubung ke internet





Gambar 11. Tidak terhubung ke internet
Terhubung ke internet







Gambar 12. Terhubung ke internet
Beralih ke bagian selanjutnya, yaitu networks. Untuk berpindah halaman, gunakan tab-tab halaman (dibawah menu bar). Klik bagian NETWORKS.


Gambar 13. Bagian Networks
1). Berikut adalah contoh tampilan inSSIDer saat bekerja. Terlihat bagian-bagian penting seperti filter, network list, network information, serta spektrum sinyal dalambentuk grafik.






Gambar 14. Tampilan InSSIDer saat bekerja
                2). Filter berfungsi untuk menyaring informasi SSID mana saja yang akan ditampilkan di network list. Mode filter yang dapat digunakan adalah SSID, channel, signal, security, serta tipe standar network.
Gambar 15. Filters

                3). Untuk melihat detil jaringan, pilih salah satu jaringan yang akan dipantau. Maka informasinya akan tampak pada network information.




Gambar 16. Network Information
4). Terakhir, paling bawah akan menampilkan sebaran frekuensi dan daya network yang termonitoring dalam bentuk grafik. Grafik dibagi dalam dua band berbeda: 2.4 GHz dan 5 GHz
Gambar 17. Spektrum sinyal dalam bentuk grafik

Dengan informasi yang melimpah seperti ini, tentunya administrator dapat mamahami kondisi lapangan dan merencanakan jaringan baru dengan lebih baik.
Bagaimana untuk mamantau jaringan yang sudah ada secara lebih mendetail? Informasi-informasi diatas yang penulis sebutkan hanya berisi network information dari satu jaringan saja. Terkadang seorang administrator juga perlu mambandingkan jaringannya terhadap jaringan lain, iya kan? Misalkan apakah ada jaringan yang overlap, menggunakan channel yng sama, dan sebagainya.
InSSIDer memiliki fitur untuk membandingkan informasi jaringan kita dengan keadaan lingkungan. Pertama, pilih jaringan yang akan kita analisa, misalnya disini adalah BENGKEL. Klik BENGKEL pada network list, informasi umum tentang BENGKEL akan terlihat.


Gambar 18. InSSIDer yang telah terhubung Wi-fi

InSSIDer membandingkan sinyal BENGKEL dengan network sekitar, ternyata selain BENGKEL (channel 10), akses point BENGKEL juga menjalankan network-network lain yang menggunakan channel yang sama, hal ini disebut dengan Co-Channel. Pada gambar diatas, jumlah network Co-Channel ada 2, yaitu Groovia@CDBC, dan @wifi.id. Dilihat dari MAC Address-nya, seluruh network tersebut berasal dari perangkat yang sama, namun beda port.
Dapat dilihat pada inSSIDer selain menampilkan parameter kuat sinyal dalam dBm secara grafis, juga menampilkan banyak informasi lain seperti Channel yang dipakai AP, RSSI (Received Signal Strength Indication), Security, Mac Address dari AP, Max Rate, Vendor, Network Type, Posisi Lattitude&Longttitude (jika device support GPS). Channel adalah kanal yang dipakai oleh AP, biasannya 1 s/d 11. RSSI (Received Signal Strength Indication) adalah kuat sinyal yang diterima oleh user dalam dBm. Security adalah jenis keamanan yang dipakai AP (bisa open, WEP, WPA, atay WPA2). Mac address adalah alamat fisik/MAC dari Akses Poin. Max Rate adalah kecepatan akses data maksimal yang bisa dilakukan. Dapat dilihat rata-rata kecepatan maksimalnya adalah 54Mbps yang berarti menggunakan standar 802.11g. Vendor adalah nama pabrikan yang membuat AP. Network Type adalah topologi dari WLAN yang dibuat. Lattitude&Longttitude ini adalah posisi GPS dari AP yang tercapture jika device yang kita gunakan ada fasilitas GPS. Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa tidak ada AP yang memakai frekuensi 5 GHz, semuanya memakai frekuensi 2.4 GHz.
Dapat dianalisis bahwa sinyal terkuat & paling stabil yang diterima user adalah sinyal dari AP terdekat dengan user. Namun jika dipetakan posisi AP yang telah teridentifikasi, parameter jarak bukan satu satunya faktor terpenting dalam penerimaan kuat sinyal.

Dari analisis diatas untuk membuat jaringan hotspot kita harus memperhatikan lokasi dimana kita menempatkan AP dan spesifikasi dari device yang kita gunakan untuk membangun jaringan. Agar sinyal yang diterima user kuat kita harus menempatkan AP di tempat yang tepat dan memakai perangkat yang bagus.

Eka, putra, daniel. 2013. Pengamatan Kuat Sinyal Access Point (AP) Menggunakan inSSIDer, kompasiana, (online), (http://teknologi.kompasiana.com /terapan/2013/06/27/ pengamatan  -kuat-sinyal -access-point-ap-  menggunakan inssider-568953.html, diakses 08 Januari 2014)

1 komentar: