Pengaruh Lingkungan terhadap Moral
Perilaku remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan, disatu pihak remaja mempunyai keinginan kuat untuk mengadakan interksi sosial dalam upaya mendapatkan kepercayaan diri lingkungan, di lain pihak dia mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, terlepas dari pengawasan orangtua dan sekolah. Salah satu bagian perkembangan masa remaja yang tersulit adalah penyesuaian terhadap lingkungan sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan interpersonal yang awalnya belum pernah ada, juga harus menyesuaikandiri dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah. Untuk mencapai hubungan pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak penyesuaian baru. Ia harus mempertimbangkan pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalm perilaku sosial, membentuk kelompok sosial baru dan nilai-nilai baru dalam memilih teman.
1. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan anak. Usia 2-5 tahun dianggap sebagai titik awal proses idintifikasi diri menurut jenis kelamin. Peran ibu dan ayah atau orangtua pengganti sangat besar.Kebanyakan anak yang berasal dari keluarga yang penuh perhatian hangat, harmonis dan terbuka baik dalam berbagai opini yang terbuka dalam sisi apaunmempunyai kemampuan dalam menyesuaikan diri dan sosialisasi yang baik di lingkungan sekitarnya. Semakin sedikit masalah yang dihadapi anak, dan begitu juga sebaliknya jika anak mempersepsi keluarga berantakan atau kurang harmonis maka iaakn terbebani dengan masalah yang sedang dihadapi oleh orangtuanya tersebut.
Keluarga merupakan satu organisasi sosial yang paling penting dalam kelompok sosial, dan keluarga merupakan lembaga didalam masyarakat yang paling utama bertanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan sosial dan kelestarian biologis anak manusia (Kartono 1977). Keluarga adalah lingkunan pertama yang menjadi penentu akan keberhasilan anak. Karena keluargalah yang banyak menghabiskan waktu denga anak tersebut. Keluarga yang pertama mengajarkan tentang hal yang terkecil. Dari hal terkecil tersebut maka anak akan berkembang dengan pemikiran yang kebih besar. Mulai mengemal hal hal abstrak dalam matematika ataupun sistem reproduksi dari setiap jenis kelamin. Agama adalah hal yang paling kuat yang harus diajarkan oleh setiap keluarga kepada anak anaknya. Karena agama adalah bekal paling inti bagi seseorang.
2. Lingkungan teman sebaya
Anak lebih banyak berada di lingkungan rumah bersama dengan teman sebaya. Jadi dapat dimengerti bahwa sikap, pembincaraan, minat, penampilan dan perilaku teman sebaya lebih besar pengaruhnya daripada lingkungan keluarga. Misalnya pada cara berpakaian. Demikian pula jika teman mencoba meminum alkohol ataupun rokok maka anak cenderung mengikuti tanpa memperdulikan akibatnya.
Didalam kelompok sebaya, anak berusaha menemukan konsep dirinya. Disini ia dinilai oleh teman sebayanya tanpa memperdulikan saksi-saksi dunia dewasa. Kelompok sebaya memberikan lingkungan yaitu dunia tempat anakdapat melakukan sosialisasi dimana nilai yang berlaku bukanlah nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa, melaikan oleh teman seusianya. Disinilah letak berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja, apabila nilai yang dikembangkan dalam kelompok sebaya adalah nilai yang negatif. Akan lebih berbahay apabila kelompok sebaya ini cenderung tertutup.
3. Lingkungan masyarakat
Dalam kehidupannya, manusia dibimbing oleh nilai-nilai yang merupakan pandangan mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Nilai yang baik harud diikuti dan dianut, sedangkan yang buruk harus dihindari. Sesuai dengan aspek rohaniah dan jasmaniah yang ada pada manusia, maka manusia dibimbing oleh pasangan nilai materi dan non materi. Apabila manusia hendak hidup secara damai di masyarakat, mak sebaliknya kedua nilai yang merupakan pasangan dikombinasikan. Akan tetapi kenyataan dewasa ini menunjukan bahwa nilai materi mendapat tekanan lebih besar daripada nilai non materi atau spiritual. Hal ini terbukti dari kenyataan, bahwa sebagi tolak ukur peranan seseorang dalam masyarakat adalah kebendaaan dan kedudukan.
Masa remaja merupakan saat individu mengalami kesadaran akan dirinya tentang bagaimana pendapat orang lain tentang dirinya. Pada masa tersebut kemampuan kognitif remaja sudah mulai berkembang, sehingga remaja yidak hanya mampu membentuk pengertian mengenai apa yang ada dalam pikirannya, namun remaja akan berusaha pula untuk mengetahui pikiran orang lain tentang dirinya. Oleh karena itu tanggapan dan penilaian orang lain tentang diri individu akan dapat berpengaruh pada bagaimana individu menilai dirinya sendiri.
Sumber :
http://novitasarihry.blogspot.co.id/2016/06/pengaruh-lingkungan-terhadap-moral.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar