Senin, 29 Juni 2015

memonitoring Wifi menggunakan InSSIDer

1.      Pengertian Wifi 
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel diperusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel kampus, dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network. Untuk
masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat. Wi-Fi hanya dapat di akses dengan peralatan Wi-Fi certified Radio seperti komputer, laptop, PDA atau Cellphone. Untuk Laptop versi terbaru keluaran tahun 2007, sudah terdapat wifi on board. Bila belum tersedia pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang terdapat di laptop atau Wifi USB . Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA – nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah
peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi

2.      SSID
SSID (Service set identifier) merupakan identitas atau nama pengenal yang digunakan pada suatu Wireless LAN, baik itu AP (Accses Point) maupun Wireless Router. Jika klien / host sedang mengakses suatu WLAN misalnya, saat scaning network nama yang akan muncul adalah nama SSID yang disetting pada Accses Point atapu  Wireless Router. Biasanya SSID untuk tiap Wireless Access Point adalah berbeda. Banyak sekali jenis-jenis dan cara Security /keamanan jaringan Wireless bisa juga SSID-nya di hidden sehingga user dengan wireless card tidak bisa mendeteksi keberadaan jaringan wireless tersebut dan tentunya mengurangi risiko di hack oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. atau dengan Autentikasi berupa password yang memiliki banyak jenisnya.

3.      InSSIDer
InSSIDer adalah software yang digunakan untuk memindai dan mengcapture jaringan dengan parameter utama SSID dalam jangkauan antena Wi-Fi komputer, melacak kekuatan sinyal dari waktu ke waktu, dan menentukan pengaturan keamanan mereka (termasuk apakah dilindungi oleh password atau tidak).
Kelebihan dari inSSIDer ini yaitu melacak area hotspot lebih dari kemampuan wireless card PC atau laptop dan juga menampilkan secara real time grafik amplitudo dari access point sehingga dapat diketahui kualitas dan kekuatan sinyal Wi-Fi tersebut. Namun inSSIDer ini juga memiliki kekurangan yaitu bahwa inSSIDer ini tidak bisa menampilkan IP address mana saja yang sedang terhubung dengan access point.
Berikut ini pembagian kualitas jaringan Wireless berdasarkan kuat sinyal.
Kualitas
Kuat Sinyal (dBm)


Excellent
>-51
-53
-57
-59
-61


Good
-63
-65
-67
-69
-71
                        
-73



Fair
-75
-77
-79
-81
-83
-85



Poor
-87
-89
-91
-93
-95
-97


Very Poor
-99
-101
-103
-105
-107

Menurut data dari Tabel di atas, tujuan yang harus dicapai agar kualitas jaringan bisa optimal adalah dengan cara memposisikan akses point pada tempat yang tepat sehingga RSSI (Received Signal Strength Indication) yang di diterima sisi client dalam kondisi kuat (good dan excellent).

B.  Uraian Pelaksanaan
1.      Persiapan kerja
Sebelum memulai proses kerja kita perlu mempersiapkan segala sesuatu agar kelak tidak terjadi kesalahan yang diinginkan, pastikan pemilihan waktu pengerjaan yang tepat atau tidak terganggu dalam penyelesaian laporan, mempersiapkan alat dan bahan yang di butuhkan. Adapun langkah – langkah persiapan kerja adalah sebagai berikut :
a.    Berdoa terlebih dahulu sebelum mulai bekerja.
b.    Mempersiapkan alat – alat yang akan digunakan untuk bekerja.
c.    Mengutamakan keselamatan kerja.
d.   Melaksanakan kerja sesuai dengan prosedur pengerjaan.

2.      Peralatan pendukung
Adapun alat dan bahan yang perlu di persiapkan untuk melakukan proses kerja adalah sebagai berikut :
a.    Perangkat keras
- Laptop dengan NIC yang kompatibel
b.    Perangkat lunak
- Windows XP SP2, Vista, or Windows 7 (32- or 64-bit)
- Mikrosoft .Net framework 3.5 or higher
- Aplikasi InSSIDer
3.      Menginstal InSSIDer
Instalasi inSSIDer tidak jauh berbeda dengan aplikasi pada umumnya. Tahapan instalasinya dapat dilihat pada gambar-gambar berikut:  

Gambar 2.  Welcome to the inSSIDer 3 Setup Wizard





Gambar 3. End-User License Agreement

Gambar 4. Destination Folder
Gambar 5. User Installation Option
Gambar 6. User Experience Improvement Program
Gambar 7. Ready to install inSSIDer 3
Gambar 8. Installing inSSIDer 3
Gambar 9. Completed the inSSIDer 3 Setup Wizard

4.      Menjalankan InSSIDer
      Jalankan inSSIDer dengan menklik shortcut inSSIDer pada desktop atau melalui start menu











Gambar 10. Run Programs
Tunggu beberapa saat, halaman utama berupa LEARN akan muncul. Halaman ini berisi informasi WI-FI adapter yang dipasang pada perangkat (laptop), kotak feedback untuk memudahkan pengguna mengirim kritik ke developer, serta buku panduan elektronik. Sebagai informasi, bagian panduan hanya akan terlihat apabila komputer terhubung dengan internet karena panduan ini adalah panduan online. Perhatikan kedua gambar berikut:
Tidak terhubung ke internet





Gambar 11. Tidak terhubung ke internet
Terhubung ke internet







Gambar 12. Terhubung ke internet
Beralih ke bagian selanjutnya, yaitu networks. Untuk berpindah halaman, gunakan tab-tab halaman (dibawah menu bar). Klik bagian NETWORKS.


Gambar 13. Bagian Networks
1). Berikut adalah contoh tampilan inSSIDer saat bekerja. Terlihat bagian-bagian penting seperti filter, network list, network information, serta spektrum sinyal dalambentuk grafik.






Gambar 14. Tampilan InSSIDer saat bekerja
                2). Filter berfungsi untuk menyaring informasi SSID mana saja yang akan ditampilkan di network list. Mode filter yang dapat digunakan adalah SSID, channel, signal, security, serta tipe standar network.
Gambar 15. Filters

                3). Untuk melihat detil jaringan, pilih salah satu jaringan yang akan dipantau. Maka informasinya akan tampak pada network information.




Gambar 16. Network Information
4). Terakhir, paling bawah akan menampilkan sebaran frekuensi dan daya network yang termonitoring dalam bentuk grafik. Grafik dibagi dalam dua band berbeda: 2.4 GHz dan 5 GHz
Gambar 17. Spektrum sinyal dalam bentuk grafik

Dengan informasi yang melimpah seperti ini, tentunya administrator dapat mamahami kondisi lapangan dan merencanakan jaringan baru dengan lebih baik.
Bagaimana untuk mamantau jaringan yang sudah ada secara lebih mendetail? Informasi-informasi diatas yang penulis sebutkan hanya berisi network information dari satu jaringan saja. Terkadang seorang administrator juga perlu mambandingkan jaringannya terhadap jaringan lain, iya kan? Misalkan apakah ada jaringan yang overlap, menggunakan channel yng sama, dan sebagainya.
InSSIDer memiliki fitur untuk membandingkan informasi jaringan kita dengan keadaan lingkungan. Pertama, pilih jaringan yang akan kita analisa, misalnya disini adalah BENGKEL. Klik BENGKEL pada network list, informasi umum tentang BENGKEL akan terlihat.


Gambar 18. InSSIDer yang telah terhubung Wi-fi

InSSIDer membandingkan sinyal BENGKEL dengan network sekitar, ternyata selain BENGKEL (channel 10), akses point BENGKEL juga menjalankan network-network lain yang menggunakan channel yang sama, hal ini disebut dengan Co-Channel. Pada gambar diatas, jumlah network Co-Channel ada 2, yaitu Groovia@CDBC, dan @wifi.id. Dilihat dari MAC Address-nya, seluruh network tersebut berasal dari perangkat yang sama, namun beda port.
Dapat dilihat pada inSSIDer selain menampilkan parameter kuat sinyal dalam dBm secara grafis, juga menampilkan banyak informasi lain seperti Channel yang dipakai AP, RSSI (Received Signal Strength Indication), Security, Mac Address dari AP, Max Rate, Vendor, Network Type, Posisi Lattitude&Longttitude (jika device support GPS). Channel adalah kanal yang dipakai oleh AP, biasannya 1 s/d 11. RSSI (Received Signal Strength Indication) adalah kuat sinyal yang diterima oleh user dalam dBm. Security adalah jenis keamanan yang dipakai AP (bisa open, WEP, WPA, atay WPA2). Mac address adalah alamat fisik/MAC dari Akses Poin. Max Rate adalah kecepatan akses data maksimal yang bisa dilakukan. Dapat dilihat rata-rata kecepatan maksimalnya adalah 54Mbps yang berarti menggunakan standar 802.11g. Vendor adalah nama pabrikan yang membuat AP. Network Type adalah topologi dari WLAN yang dibuat. Lattitude&Longttitude ini adalah posisi GPS dari AP yang tercapture jika device yang kita gunakan ada fasilitas GPS. Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa tidak ada AP yang memakai frekuensi 5 GHz, semuanya memakai frekuensi 2.4 GHz.
Dapat dianalisis bahwa sinyal terkuat & paling stabil yang diterima user adalah sinyal dari AP terdekat dengan user. Namun jika dipetakan posisi AP yang telah teridentifikasi, parameter jarak bukan satu satunya faktor terpenting dalam penerimaan kuat sinyal.

Dari analisis diatas untuk membuat jaringan hotspot kita harus memperhatikan lokasi dimana kita menempatkan AP dan spesifikasi dari device yang kita gunakan untuk membangun jaringan. Agar sinyal yang diterima user kuat kita harus menempatkan AP di tempat yang tepat dan memakai perangkat yang bagus.

Eka, putra, daniel. 2013. Pengamatan Kuat Sinyal Access Point (AP) Menggunakan inSSIDer, kompasiana, (online), (http://teknologi.kompasiana.com /terapan/2013/06/27/ pengamatan  -kuat-sinyal -access-point-ap-  menggunakan inssider-568953.html, diakses 08 Januari 2014)

Jumat, 29 Mei 2015

PENALARAN

1. PENALARAN
Adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

2. PROPOSISI
Adalah “pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya”. Maksud kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat proposisi standar tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar dan salah sekaligus.
Rumus ketentuannya :
Q +  S  +  K  +  P
Keterangan :
Q : Pembilang / Jumlah
(ex: sebuah, sesuatu, beberapa, semua, sebagian, salah satu, bilangan satu s.d. tak terhingga)
Q boleh tidak ditulis, jika S (subjek) merupakan nama dan subjek yang pembilang nya sudah jelas berapa jumlahnya :
a. Nama (Pram, Endah, Ken, Missell, dll)
b. Singkatan (PBB, IMF, NATO, RCTI, ITC, NASA, dll)
c. Institusi (DPRD, Presiden RI, Menteri Keuangan RI, Trans TV, Bank Mega, Alfamart, Sampurna, Garuda Airways, dll)
S : Subjek adalah sebuah kata atau rangkaian beberapa kata untuk diterangkan atau kalimat yang dapat berdiri sendiri (tidak menggantung).
K : Kopula, ada 5 macam : Adalah, ialah, yaitu, itu, merupakan.
P : Kata benda (tidak boleh kata sifat, kata keterangan, kata kerja).
Contoh :
1. Gedung MPR terletak 500 meter dari jembatan Semanggi.
Jawaban :
1. Cari P (kata bendanya dulu) : Gedung MPR atau Jembatan Semanggi,
2. Pasang K (kopula) yang cocok : adalah
3. Bentuk S (subjek) yang relevan : (lihat contoh)
4. Cari bentuk Q – nya yang sesuai.
Benar :
Sebuah + gedung yang terletak 500 meter dari jembatan Semanggi + adalah + gedung MPR.
Salah
500 meter + dari jembatan Semanggi + adalah + gedung MPR.

3. KOPULA
            Kopula adalah penghubung antara term subjek dan term predikat dan sekaligus memberi bentuk (pengakuan atau pengingkaran pada hubungan yang terjadi.
4. IMPLIKASI
Implikasi atau pernyataan bersyarat atau kondisional adalah pernyataan majemuk yang disusun dari dua buah pernyataan p dan pernyataan q dalam bentuk jika p maka q
Bagian “jika p” dinamakan alasan atau sebab dan bagian “maka q” dinamakan kesimpulan atau akibat.
Implikasi “jika p maka q” dapat ditulis dengan lambang sebagai berikut:
(Dibaca : jika p maka q)
Dalam berbagai penerapan, implikasi dapat dibaca:
• P hanya jika q
• Q jika p
• P syarat cukup bagi q
• Q syarat perlu bagi p
Nilai kebenaran implikasi dapat ditentukan dengan menggunakan definisi berikut:
dinyatakan salah, jika p benar dan q salah.
Dalam kemungkinan yang lainnya dinyatakan benar.


4. EVIDENSI
Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan.
Kita mungkin mengartikannya sebagai “cara bagaimana kenyataan hadir” atau perwujudan dari ada bagi akal”. Misal Mr.A mengatakan “Dengan pasti ada 301.614 ikan di bengawan solo”, apa komentar kita ? Tentu saja kita tidak hanya mengangguk dan mengatakan “fakta yang menarik”. Kita akan mengernyitkan dahi terhadap keberanian orang itu untuk berkata demikian.
Tentu saja reaksi kita tidak dapat dilukiskan sebagai “kepastian”, Tentu saja kemungkinan untuk benar tidak dapat di kesampingkan, bahwa dugaan ngawur atau ngasal telah menyatakan jumlah yang persis. Tetapi tidak terlalu sulit bagi kita untuk menangguhkan persetujuan kita mengapa ? Karena evidensi memadai untuk menjamin persetujuan jelaslah tidak ada. Kenyataannya tidak ada dalam persetujuan terhadap pernyataan tersebut.
Sebaliknya, kalau seorang mengatakan mengenai ruang di mana saya duduk, “Ada tiga jendela di dalam ruang ini,” persetujuan atau ketidak setujuan saya segera jelas. Dalam hal ini evidensi yang menjamin persetujuan saya dengan mudah didapatkan.
Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber tertentu.
Cara menguji data :
Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi.
Di bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
1.Observasi
2.Kesaksian
3.Autoritas
Cara menguji fakta :
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilitian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil. Apakah itu dalam bentuk Konsistensi atau Koherensi.

5. INFERENSI
Inferensi adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur).
Terdapat 2 jenis metode Inferensi :

1. Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya. Contoh : Ban motor ani pecah sedangkan ani besok ingin pergi ke kampus, tetapi ani tidak mempunyai uang untuk mengganti ban motor.
kesimpulan : ani besok tidak pergi ke kampus karena ban motornya pecah.



 2. Inferensi Tak Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.

Contoh:
A : Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.
Inferensi yang menjembatani kedua ucapan tersebut misalnya (C) berikut ini.
C : Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.

6. PREMIS / ANTESEDENS
Ialah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor dan premis minor. Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor. Term menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak boleh terdapat pada kesimpulan. Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau kelompok kata yang menempati fungsi subjek (S) atau predikat (P).
Contoh:
(1) Semua cendekiawan adalah manusia pemikir
(2) Semua ahli filsafat adalah cendekiawan
(3) Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.






7. KONKLUSI
Penarikan konklusi atau inferensi ialah proses mendapatkan suatu proposisi yang ditarik dari satu atau lebih proposisi, sedangkan proposisi yang diperoleh harus dibenarkan oleh proposisi (proposisi) tempat menariknya. Proposisi yang diperoleh itu disebut konklusi. Penarikan suatu konklusi dilakukan atas lebih dari satu proposisi dan jika dinyatakan dalam bahasa disebut argumen. Proposisi yang digunakan untuk menarik proposisi baru disebut premis sedangkan proposisi yang ditarik dari premis disebut konklusi atau inferensi.
Penarikan suatu konklusi deduktif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penarikan konklusi secara langsung dilakukan jika premisnya hanya satu buah. Konklusi langsung ini sifatnya menerangkan arti proposisi itu. Karena sifatnya deduktif, konklusi yang dihasilkannya tidak dapat lebih umum sifatnya dari premisnya. Penarikan konklusi secara tidak langsung terjadi jika proposisi atau premisnya lebih dari satu. Jika konklusi itu ditarik dari dua proposisi yang diletakan sekaligus, maka bentuknya disebut silogisme,

Macam - macam Penarikan Konklusi secara Langsung
Mehra dan Burhan memaparkan cara penarikan konklusi secara langsung dapat dibedakan atas:

1) Conversi
Conversi merupakan sejenis penarikan konklusi secara langsung yang terjadi transposisi antara S dengan P proposisi tersebut. Proposisi yang diberikan disebut convertend dan konklusi yang diambil dari proposisi yang diberikan disebut converse.
Konklusi yang dipeoleh dengan cara conversi yang harus mengikuti prinsip-prinsip:
(1) S converted menjadi P converse;
(2) P converted menjadi S converse;
(3) Kualitas converse sama dengan kualitas converted; dan
(4) Term yang tak tersebar dalam converted, tidak dapat pula tersebar dalam converse.


2) Obversi
Obversi merupakan sejenis penarikan konklusi secara langsung yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas sedangkan artinya tetap sama. Dengan perkataan lain, obversi memberikan persamaan dalam bentuk negatif bagi proposisi afirmatif atau persamaan dalam bentuk afirmatif bagi proposisi negatif.
Prinsip-prinsip obversi:
(1) S obverted sama dengan S obverse.
(2) P obverse adalah kontradiktori P obvertend.
(3) Kualitas obverse kebalikan dari kualitas obvertend
(4) Kuantitas obverse sama dengan kuantitas obvertend.

3) Kontraposisi
Kontraposisi merupakan sejenis konklusi secara langsung dengan cara menarik konklusi dari satu proposisi dengan S kontradiktoris dari P yang diberikan. Konklusi dalam kontraposisi disebut kontrapositif, sedangkan untuk proposisi yang diberikan tidak ada istilah yang digunakan.
Prinsip-prinsip yang berlaku untuk menarik konklusi dengan kontraposisi.
(1) S konklusi adalah kontradiktori P yang diberikan
(2) P konklusi adalah S proposisi yang diberikan
(3) Kualitasnya berubah
(4) Tidak ada term yang tersebar dalam konklusi jika tersebar juga dalam premis.
Jika penyebaran yang salah tidak terjadi, maka kuantitas konklusi sama dengan kuantitas premis, sedangkan jika ada kemungkinan untuk penyebaran yang sama, amaka konklusi menjadi khusus meskipun premis universal.
Kontraposisi merupakan bentuk majemuk dari penarikan konklusi secara langsung yang mencakup obversi dan konversi. Dengan ringkas dapat dikatakan bahwa prinsip kontraposisi yaitu mula-mula diobservasikan kemudian diconversikan.





4) Inversi
Inversi merupakan sejenis penarikan konklusi secara langsung dengan S pada konklusi kontraktori dari S proposisi yang diberikan. Proposisi yang diberikan itu disebut invertend sedangkan konklusinya disebut inverse.
Terdapat dua jenis inversi yaitu inversi penuh dan inversi sebagian. Inversi penuh adalah inversi Pinversenya merupakan kontraktori dari P proposisi invertend. Inversi sebagian adalah inversi yang P inversenya sama dengan P invertendnya.

Prinsip-prinsip yang ada dalam inversi sebagai berikut.
(1) S inverse adalah kontraktori S invertendnya.
(2) Dalam inversi sebagian P inverse sama dengan P invertendnya, sedangkan dalam inversi penuh P inverse adalah kontraktori dari P invertend.
(3) Kualitas invertend universal dan kuantitas inverse khusus. Jadi, hanya proposisi-proposisi universal yang dapat diinversikan.
(4) Dalam inversi penuh kualitas inverse sama dengan kualitas invertend, sedangkan dalam inversi sebagian kualitas inverse berbeda dari kualitas invertend.
Inversi merupakan bentuk majemuk penarikan konklusi secara langsung yang mencakup obversi dan conversi, namun, inversi berbeda dengan kontraposisi, dalam inversi tidak ada urutan tertentu tenatng penggunaan obverse dan inversi. Tujuan utama inversi untuk mendapatkan konklusi yang merupakan kontraktori dari S proposisi yang diberikan. Dengan demikian, kita akan dapat menarik konklusi dengan conversi dan observasi secara terus-menerus sampai akhirnya menemukan konklusi yang dikehendaki. Namun, apabila penarikan itu dimulai dengan observasi ternyata tidak dapat diteruskan, maka kita harus menghentikannya dan mulai lagi denganconversi.



REFERENSI
http://sitompulke17.blogspot.com/2010/05/proposisi.html
http://gangsarnovianto.blogspot.com/2011/05/evidensi.html
http://www.perkuliahan.com/makalah-kalimat-deduktif-induktif-bahasa-indonesia/#ixzz1pRmbONbr
http://smileforyourebetterlife.blogspot.com/2011/10/kesalahan-penalaran.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/penalaran-induksi-deduksi/